Sabtu, 18 Mei 2013

SYSTEM APPROACH



PENDEKATAN SISTEM ( SYSTEM APPROACH )

Suatu proses yang dengan kebutuhan diidentifikasi, problem dipilih, syarat –syarat pemecahan problem diindentifikasi, pemecahan dipilih dari beberapa alternaltif, metode dan alat dicari dan diterapkan, hasil dievaluasi, dan revisi yang diperlukan terhadap seluruh bagian dari sistem tersebut dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga kebutuhan tersebut dapat tercapai.

Definisi system

System adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian–bagiannya yang saling bekerja bersama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan. Setiap “system” pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari komponen–komponen adalah diarahkan untuk menuju tercapainya tujuan tersebut.  Contoh : pemerintah, sekolah, pendidikan.

Unsur –unsur suatu system
1.   input (masukan) misalnya: sumber, biaya, personal.
2.   output (keluaran) misalnya: hasil, produk, atau keuntungan.

Sifat –sifat suatu system
a.   terbuka vs tertutup
terbuka berarti menerima informasi dari luar, tertutup berarti tidak menerima informasi dari luar.

b.   sederhana vs kompleks
1.   sederhana :
a.   secara relative hanya terdiri atas beberapa komponen, misalnya :amuba, sel-sel tubuh.
b.   hasil atauu produknya mungkin sederhana, misalnya sama untuk sepanjang  (hasil cetakan bata).

2.   komplek (rumit):
a.   terdiri banyak komponen yang saling berinterakasi misalnya pabrik televisi.
b.   keseluruhannya (totalitasnya) lebih dari sekedar jumlah dari bagian –bagian.
c.   bagian –bagiannya tidak bisa dipahami kalau berdiri terpisah satu sama lain.
d.   bagian –bagiannya saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain.
c.               hidup vs tak hidup, sistem yang hidup misalnya: sel manusia, tanaman.  Sedangkan system yang mati, misalnya: tata surya, computer.
d.   susunan vertical (hierarchy), suatu system selalu berkaitan erat (menjadi atau terjadi) dengan system yang lain. Susunan hierarki terjadi bila system pada tingkat sederhana.

A. Pengertian system dan pendekatan system

1.   Sistem ialah komposisi (susunan yang serasi) dari fungsi komponennya.
2.   Sistem ialah rangkaian komponen yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan sistem yang telah ditetap¬kan lebih dahulu (Warijan, dkk., 1984: 1)
3.   Sistem ialah pengkoordinasian (pengorganisasian) seluruh komponen serta kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu.

Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal (misalnya: sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan analisis biotis (misalnya: jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh manusia), dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial (misalnya: kehidupan ekonomis, gejala pendidikan, pola nilai hidup). Analisis sistem sosial relatif lebih rumit dibanding analisis sistem fisis dan sistem biotis; sistem sosial pada umumnya dan khususnya sistem pendidikan bersifat terbuka, yaitu suatu sistem yang mudah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di luar sistemnya (rentan terhadap pengaruh luar), misalnya: sistem sekolah mudah dipengaruhi oleh situasi masyarakatnya (supra sistemnya). Karakter sistem pendidikan yang bersifat terbuka ini menuntut konsekuensi penyelenggaraan pendidikan sekolah yang kritis (dalam mawas diri) dan kreatif (dalam mencari alternatif pengembangan yang positif) secara berkesinambungan.

CIRI-CIRI YANG TERKANDUNG DALAM SISTEM ATAU PENDEKATAN SISTEM, Adalah:

1.      Adanya tujuan:  
               Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentu¬kan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan kompo¬nen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem meng¬arah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu sistem.

2.   Adanya komponen sistem (selain tujuan):
                  Jika suatu sistem itu ialah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) ialah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terjadi di dalamnya ialah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.

3.   Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem:
               Tubuh badan kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sihat dan semestinya.
                  Pengajaran di sekolah merupakan suatu sis¬tem, maka setiap komponen yang mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara bersepadu agar proses pengajaran berlangsung secara efektif dan efisien.Misalnya: fungsi komponen yang berstatus guru ialah pem¬bimbing belajar pelajar (pendorong motivasi belajar pelajar, peng¬arah, pengatur (organisator) situasi belajar pelajar, sebagai nara sumber (fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar pelajar, dsb.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar pelajar, dan sebaliknya.

4.   Adanya interaksi antar komponen:
               Antar sub-sistem atau komponen dalam suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan. Sebagai contoh: seseorang itu barulah menjadi nyata sebagai pensyarah atau guru jika ada pelajar yang bersedia untuk dididiknya; pelajar yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu guru dalam mengem¬bangkan kariernya.

5.   Adanya transformasi dan sekaligus umpan balik:
                  Setiap sub-sistem atau komponen mempunyai fungsi dan merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan fungsi sistem. Dalam sistem pengajaran yang berinti pada interaksi personal, peran dari komponen-komponen (selain guru dan pelajar) ialah untuk meningkatkan nilai inter¬aksi personal tersebut demi keberhasilan belajar pelajar. Transformasi yang terjadi dalam interaksi guru-pelajar secara lebih teknis merupakan transaksi pesan-pesan (pemahaman, pengintegrasian, pengembangan diri).

B. Pengertian pendekatan system
                  Menurut Hayanto,” pendekatan sistem adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan tertentu.” Dari berbagai pengertian yang didefinisikan oleh beberapa pakar pendidikan dapat di ambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

C.  Aplikasi pendekatan system dalam pengajaran

Pendekatan sistem pengajaran PAI
  Dalam undang-undang SISDIKNAS No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa “pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepaa tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat ,berilmu, cakap, kreatif, mandiri ,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Menurut tafsir (2002), bagi umat islam dan khususnya dalam pendidikan islam, kompetensi iman dan taqwa serta memiliki akhlak mulia tersebut sudah lama disadari kepentinganya, dan sudah diimplementasikan dalam lembaga pendidikan islam. dalam pandanngan islam, peran kekholifahan manusia dapat direalisasikan melalui tiga hal yaitu:

1.   Landasan yang kuat berupa iman dan takwa
2.   Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3.   Akhlak mulia

Dari beberapa pendapat diatas, maka pendekatan sistem pengajaran PAI adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi , saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-generasi yang berwawasan luas beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia .

D. Manfaat pendekatan sistem dalam pengajaran

Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan sistem memiliki beberapa manfaat, diantaranya: pertama, melalui pendekatan sistem ,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas .Kedua, pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis. Ketiga, pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumberdaya yng tersedia Keempat, pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik.

E. Komponen sistem pengajaran

Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem maka didalamnya harus memilki komponen-komponen yang berproses hingga tujuan pembelajaran secara optimal. Terdapat beberapa komponen sistem pengajaran yakni:
1. siswa
2. tujuan
3. kondisi
4. sumber-sumber belajar
5. hasil belajar

E. Aplikasi pendekatan sistem pembelajaran PAI
Gagne dan Atwi Suparman mengatakan bahwa sistem pengajaran adalah suatu peristiwa yang mempengaruhi siswa seingga terjadi proses belajar. Menurut Oemar Hamalik, terdapat tiga ciri khas dalam sistem pengajaran yaitu:
a.    Rencana,penataan intensional orang, material dan prosedur yang merupakan unsure sistem pengajaran sesuai dengan rencana khusus
b.    Saling ketergantungan ,
c.    Tujuan Aplikasi pendekatan sistem pembelajara PAI terdiri tiga bagian, memiliki ciri-ciri adanya perencanaan, saling ketergantungan dan tujuan yang hendak dicapai.

Dalam perencanaan itu terdapat beberapa komponen yang saling mempengaruhi, dan bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan. Sehingga dalam pendekatan sistem pembelajaran PAI, semua komponen memiliki makna dalam pencapaian sebuah tujuan. Arinya, pencapaian tujuan itu akan terhambat manakala ada beberapa komponen yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.


JIKA INGIN FILE NYA DENGAN  FORMAT PDF, DOWNLOAD DISINI....

Tidak ada komentar: