Kamis, 15 Desember 2011

PSIKOLOGI BELAJAR


TUGAS MK “PSIKOLOGI BELAJAR” AQ

Nama                       :  Emirita
Kelas                        :  B (PAI)
Semester                   :  III
Mata Kuliah              :  Psikologi Belajar
Dosen Pembimbing    :  Ibu Dwi Hapsari Utami, S. Pd. I

Pertanyaan:
1.   Mengapa belajar sangat penting bagi kehidupan dan apa hubungannya dengan psikologi?
2. Teori behaviorisme merupakan salah satu aliran yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah  dan mengabaikan aspek-aspek mental, jelaskan beberapa kelemahan dan kelebihan dari teori behaviorisme?
3.   Bagaimana seorang guru memahami dan membedakan setiap karakter anak didiknya?
4.   Apa perbedaan Intelegensi atau IQ dengan kemampuan kognitif  yang dimiliki oleh setiap individu?
5.   Menurut Brunner ada tiga fase dalam proses belajar, jelaskan transformosi dan berikan contoh?

Jawaban:
1.  Belajar adalah suatu proses perubahan yang dialami setiap individu, sehingga seorang yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak baik menjadi baik, yang awalnya bodoh menjadi pintar, dan lain-lain. Pada intinya belajar adalah suatu proses perubahan, dimana perubahan tersebut bertujuan untuk mengubah perilaku seorang individu menjadi lebih baik, dan perubahan tersebut dapat dicapai melalui latihan dan pengalaman. Suatu proses atau perbutan tidak dapat dikatakan belajar apabila tidak terjadi perubahan dalam proses tersebut.

    Setelah memahami tentang apa yang dimaksud dengan belajar, tentu kita menyadari bahwa belajar adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan setiap individu. Belajar sangat penting karena tanpa belajar sesorang akan sulit untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain, tanpa belajar sesorang akan ketinggalan dengan orang lain, tanpa belajar sulit bagi seorang individu dalam menyesuaikan sikap dan tingkah lakunya untuk berinteraksi dengan masyarakat luas. Belajar berperan penting dalam kehidupan manusia untuk dapat mempertahankan kehidupannya ditengah persaingan dengan manusia atau bangsa lain yang lebih maju dan pintar karena belajar. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus selalu belajar agar tidak kalah dalam persaingan tersebut, apalagi dengan semakain majunya IPTEK.

     Psikologi adalah cabang disiplin ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan perkembangan kejiwaan manusia, serta tentang bagaimana manusia menanggapi respon yang ada pada kehidupannya yang berhubungan dengan lingkungan. Hubungan antara belajar dan psikologi yaitu: belajar adalah suatu proses perubahan dalam tingkah laku manusia menuju kearah yang lebih baik, sedangkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Jadi, hubungannya adalah psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perubahan tingkah laku manusia, sehingga dalam proses belajar seorang pendidik dapat menyalurkan ilmunya kepada peserta didik dengan baik dan terarah, sebab seoarang pendidik tersebut sudah memahami tentang psikologi (kondisi kejiwaan) para peserta didiknya, sehingga siswa dapat merespon ilmu yang diterimanya dengan baik dan bermanfaat dalam kehidupannya.

2.   Teori behaviorisme merupakan salah satu aliran yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah  dan mengabaikan aspek-aspek mental, teori ini memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan, diantaranya:

        Kelemahan Teori Behaviorisme
a.   Pembelajaran siswa yang terpusat pada guru bersifat meanistik, dan hanya berorientasai pada hasil yang diamati dana diukur.
b.   Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
c.   Hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa, hanya berakibat buruk bagi siswa.

        Kekurangan Teori Behaviorisme
a.   Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur  kecepatan, spontanitas, refleks dan daya tahan.
b.   Dapat dikendalikan melalui cara mengganti-mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan.

3.   Cara seorang guru memahami dan membedakan setiap karakter anak didiknya adalah dengan terlebih dahulu mempelajari dan memahami ilmu psikologi (kejiwaan), karena tujuan mempelajari ilmu psikologi bagi seorang guru (pendidik) adalah agar dapat memahami karakter pesrta didiknya, agar dapat menyampaikan atau menyalurkan ilmunya dengan metode-metode yang sesuai dengan karakter siswanya, sehingga apa yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik, dan memudahkan guru dalam memahami dan menghadapi sikap dan perilaku siswa-siswanya yang beraneka ragam.

4.   Perbedaan Intelegensi atau IQ dengan kemampuan kognitif  yang dimiliki oleh setiap individu yaitu: Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang berhubungan erat dengan perkembangan otak manusia secara umum, dimana kemampuan kognitif ini mencakup menjadi beberapa bagian, meliputi;  perkembangan memori, pemikiran yang kritis, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan salah satunya adalah intelegensi atau IQ. Sedangkan IQ merupakan salah satu bagian dari kemampuan kognitif, tentang kemampuan otak yang secara khusus membahas tentang perkembangan kecerdasan individu. Inteligensi dianggap sebagai faktor yang menentukan perkembangan, kemampuan dan pencapaian optimal hasil belajar siswa di sekolah (akademik). Dengan mengetahui inteligensinya, seorang anak dapat dikatagorikan sebagai anak yang pandai atau cerdas (genius), sedang, atau bodoh (idiot).

5.   Tahap transformasi menurut Bruner adalah tahap pengubahan materi. Dalam tahap ini informasi yang telah diperoleh (direspon) oleh siswa diharapkan tidak hanya diterima sama persis dengan yang disampaikan oleh gurunya, tetapi dianalisis, diubah atau ditarnsformasikan menjadi bentuk yang abstark atau konseptual agar kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih luas. Maksudanya setelah menerima pelajar siswa diharapkan dapat mengembangkan ilmu yang ia dapatkan dari gurunya, bukan hanya menerima saja tanpa menganalisis dan mengembangkannya lagi dalam kehidupannya.

    Contohnya: Apabila seorang guru menjelaskan pada muridnya tentang apa yang dimaksud dengan belajar, yaitu; proses perubahan tingkah laku manusia kearah yang lebih baik, maka diharapkan siswa tidak hanya menerima atau menghafal apa yang disampaikan oleh gurunya, tetapi memahami dan menganalisanya kembali, sehingga terdapat perubahan atau perkembangan dalam pemikiran siswa mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, dengan begitu mereka akan berusaha mencari tahu bagaimana cara belajar agar tercapai suatu tujuan yang baik, dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya; seorang siswa yang tidak dapat menulis dan ia ingin dapat menulis, oleh karena itu ia harus berusaha untuk belajar dengan banyak berlatih, sampai ia dapat menulis dengan baik

    


Tidak ada komentar: