TUGAS MK “PSIKOLOGI BELAJAR” AQ
Nama : Emirita
Kelas
: B (PAI)
Semester : III
Mata
Kuliah : Psikologi Belajar
Dosen
Pembimbing : Ibu Dwi Hapsari Utami, S. Pd. I
Pertanyaan:
1.
Mengapa belajar sangat penting bagi kehidupan dan apa
hubungannya dengan psikologi?
2. Teori behaviorisme merupakan salah satu aliran yang
memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah dan mengabaikan aspek-aspek mental, jelaskan
beberapa kelemahan dan kelebihan dari teori behaviorisme?
3.
Bagaimana seorang guru memahami dan membedakan setiap
karakter anak didiknya?
4.
Apa perbedaan Intelegensi atau IQ dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki oleh setiap
individu?
5.
Menurut Brunner ada tiga fase dalam proses belajar,
jelaskan transformosi dan berikan contoh?
Jawaban:
1. Belajar
adalah suatu proses perubahan yang dialami setiap individu, sehingga seorang
yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak baik menjadi baik,
yang awalnya bodoh menjadi pintar, dan lain-lain. Pada intinya belajar adalah
suatu proses perubahan, dimana perubahan tersebut bertujuan untuk mengubah
perilaku seorang individu menjadi lebih baik, dan perubahan tersebut dapat
dicapai melalui latihan dan pengalaman. Suatu proses atau perbutan tidak dapat
dikatakan belajar apabila tidak terjadi perubahan dalam proses tersebut.
Setelah
memahami tentang apa yang dimaksud dengan belajar, tentu kita menyadari bahwa
belajar adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan setiap individu. Belajar
sangat penting karena tanpa belajar sesorang akan sulit untuk memahami dirinya
sendiri dan orang lain, tanpa belajar sesorang akan ketinggalan dengan orang
lain, tanpa belajar sulit bagi seorang individu dalam menyesuaikan sikap dan
tingkah lakunya untuk berinteraksi dengan masyarakat luas. Belajar berperan
penting dalam kehidupan manusia untuk dapat mempertahankan kehidupannya
ditengah persaingan dengan manusia atau bangsa lain yang lebih maju dan pintar
karena belajar. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus selalu belajar
agar tidak kalah dalam persaingan tersebut, apalagi dengan semakain majunya
IPTEK.
Psikologi
adalah cabang disiplin ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan
perkembangan kejiwaan manusia, serta tentang bagaimana manusia menanggapi
respon yang ada pada kehidupannya yang berhubungan dengan lingkungan. Hubungan
antara belajar dan psikologi yaitu: belajar adalah suatu proses perubahan dalam
tingkah laku manusia menuju kearah yang lebih baik, sedangkan psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Jadi, hubungannya adalah
psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perubahan tingkah
laku manusia, sehingga dalam proses belajar seorang pendidik dapat menyalurkan
ilmunya kepada peserta didik dengan baik dan terarah, sebab seoarang pendidik
tersebut sudah memahami tentang psikologi (kondisi kejiwaan) para peserta
didiknya, sehingga siswa dapat merespon ilmu yang diterimanya dengan baik dan
bermanfaat dalam kehidupannya.
2.
Teori behaviorisme merupakan salah satu aliran yang
memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah dan mengabaikan aspek-aspek mental, teori ini
memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan, diantaranya:
Kelemahan Teori Behaviorisme
a.
Pembelajaran siswa yang terpusat pada guru bersifat
meanistik, dan hanya berorientasai pada hasil yang diamati dana diukur.
b.
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru
dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang
efektif.
c.
Hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan
siswa, hanya berakibat buruk bagi siswa.
Kekurangan Teori Behaviorisme
a.
Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, refleks dan daya
tahan.
b.
Dapat dikendalikan melalui cara mengganti-mengganti
stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon
yang diinginkan.
3.
Cara seorang guru memahami dan membedakan setiap karakter
anak didiknya adalah dengan terlebih dahulu mempelajari dan memahami ilmu
psikologi (kejiwaan), karena tujuan mempelajari ilmu psikologi bagi seorang
guru (pendidik) adalah agar dapat memahami karakter pesrta didiknya, agar dapat
menyampaikan atau menyalurkan ilmunya dengan metode-metode yang sesuai dengan
karakter siswanya, sehingga apa yang disampaikan dapat diterima siswa dengan
baik, dan memudahkan guru dalam memahami dan menghadapi sikap dan perilaku
siswa-siswanya yang beraneka ragam.
4.
Perbedaan Intelegensi atau IQ dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki oleh setiap
individu yaitu: Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang berhubungan erat
dengan perkembangan otak manusia secara umum, dimana kemampuan kognitif ini
mencakup menjadi beberapa bagian, meliputi;
perkembangan memori, pemikiran yang kritis, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual dan salah satunya adalah intelegensi atau IQ. Sedangkan IQ
merupakan salah satu bagian dari kemampuan kognitif, tentang kemampuan otak
yang secara khusus membahas tentang perkembangan kecerdasan individu.
Inteligensi dianggap sebagai faktor yang menentukan perkembangan, kemampuan dan
pencapaian optimal hasil belajar siswa di sekolah (akademik). Dengan mengetahui
inteligensinya, seorang anak dapat dikatagorikan sebagai anak yang pandai atau
cerdas (genius), sedang, atau bodoh (idiot).
5.
Tahap transformasi menurut Bruner adalah tahap
pengubahan materi. Dalam tahap ini informasi yang telah diperoleh (direspon)
oleh siswa diharapkan tidak hanya diterima sama persis dengan yang disampaikan
oleh gurunya, tetapi dianalisis, diubah atau ditarnsformasikan menjadi bentuk yang
abstark atau konseptual agar kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih luas. Maksudanya
setelah menerima pelajar siswa diharapkan dapat mengembangkan ilmu yang ia
dapatkan dari gurunya, bukan hanya menerima saja tanpa menganalisis dan mengembangkannya
lagi dalam kehidupannya.
Contohnya: Apabila seorang guru
menjelaskan pada muridnya tentang apa yang dimaksud dengan belajar, yaitu;
proses perubahan tingkah laku manusia kearah yang lebih baik, maka diharapkan
siswa tidak hanya menerima atau menghafal apa yang disampaikan oleh gurunya,
tetapi memahami dan menganalisanya kembali, sehingga terdapat perubahan atau
perkembangan dalam pemikiran siswa mengenai apa yang dimaksud dengan belajar,
dengan begitu mereka akan berusaha mencari tahu bagaimana cara belajar agar
tercapai suatu tujuan yang baik, dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya; seorang siswa yang tidak dapat menulis dan ia ingin dapat menulis, oleh karena itu ia harus berusaha untuk belajar dengan banyak berlatih,
sampai ia dapat menulis dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar