Senin, 16 Mei 2011

MASTERY LEARNING

A.    Pengertian Belajar Tuntas

Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk mengurangi kegagalan peserta didik dalam belajar, strategi belajar tuntas menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan peserta didik sedemikiah rupa, sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing peserta didik.

B.   Strategi Belajar Tuntas (Mastery Learning)

   Strategi belajar tuntas adalah suatu strategi pengajaran yang di individualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok.  Apabila pembelajaran tuntas dilakukan dalam kondisi yang tepat maka semua peserta didik mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta didik memperoleh hasil yang maksimal, pembelajaran tuntas harus dilakukan dengan sistematis. Supaya pembelajaran terstruktur Winkel menyarankan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai ditetapkan secara tegas. Semua tujuan dirangkaikan dan materi pelajaran dibagi-bagi atas unit-unit pelajaran yang diurutkan, sesuai dengan rangkaian semua tujuan pembelajaran.
b. Siswa dituntut supaya mencapai tujuan pembelajaran lebih dahulu, sebelum siswa diperbolehkan mempelajari unit pelajaran yang baru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi siswa dilarang untuk mempelajari pokok bahasan berikutnya sebelum siswa tersebut mamahami pokok bahasan sebelumnya.
c. Ditingkatkan motifasi belajar siswa dan efektivitas usaha belajar siswa, dengan memonitor proses belajar siswa melalui testing berkala dan kontinyu, serta memberikan umpan balik kepada siswa mengenai keberhasilan atau kegagalannya pada saat itu juga.
d. Memberikan bantuan atau pertolongan kepada siswa yang masih mengalami kesulitan.

Strategi belajar tuntas dapat diterapkan secara tuntas untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Banyamin. S. Bloom (1968) menyebutkan 3 strategi dalam belajar tuntas yaitu mengidentifikasi prakondisi, mengembangkan prosedur operasional dan hasil belajar, selanjutnya mengimplementasikan dalam pembelajaran kalsikal dengan memberikan “bumbu” untuk menyesuaikan dengan kemampuan individual, yang meliputi:
1)  Corrective Technique. Pengajaran remedial, yang dilakukan dengan memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai oleh peserta didik, dengan prosedur dan metode yang berbeda dari sebelumnya.
2)   Memberikan tambahan waktu kepada peserta didik yang membutuhkan (belum menguasai bahan secara tuntas).

C.   Ciri-ciri Belajar Mengajar dengan Prinsip Belajar Tuntas

       Ciri-ciri belajar mengajar dengan prinsip belajar tuntas adalah sebagai berikut:

1. Pengajaran didasarkan atas tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Tujuan dari strategi belajar mengajar adalah hampir semua siswa/ semua siswa dapat mencapai tingkat penguasaan tujuan pendidikan.
2. Memeperhatikan perbedaan individu. Yang dimaksud perbedaan di sini adalah perbedaan siswa dalam hal menerima rangsangan dari luar dan dari dalam dirinya serta laju belajarnya.
3. Evaluasi yang dilakukan secara kontinyu dan didasarkan atas kriteria. Evaluasi dilakukan secara kontinyu sangat penting dilakukan agar guru dapat menerima umpan balik yang cepat, sering dan sistematis.
4. Menggunakan program perbaikan dan program pengayaan. Program perbaikan dan pengayaan adalah sebagai akibat dari penggunaan evaluasi yang kontinyu dan berdasarkan kriteria serta pandangan terhadap perbedaan kecepatan belajar mengajar siswa dan administrasi sekolah.
5.  Menggunakan prinsif siswa belajar aktif. Prinsif siswa belajar aktif memungkinkan siswa mendapatkan pengetahuan berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya sendiri.
6.  Menggunakan satuan pelajaran yang kecil. Cara belajar mengajar dengan menggunakan prinsif belajar tuntas menuntut pembagian bahan pengajaran menjadi unit yang kecil-kecil.

D.   Kebaikan dan Kelemahan Belajar Tuntas

Seperti halnya dengan strategi pembelajaran yang lain, pembelajaran tuntas juga memiliki kebaikan dan kelemahan diantaranya yaitu:

Kebaikan Belajar Tuntas;

1. Strategi ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang berpegang pada prinsif perbedaan individual, belajar kelompok.
2. Strategi ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif sebagaimana disarankan dalam konsep CBSA yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri, memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan bekerja sendiri.
3. Dalam strategi ini guru dan siswa diminta bekerja sama secara partisipatif dan persuasif, baik dalam proses belajar maupun dalam proses bimbingan terhadap siswa lainnya.
4.  Strategi ini berorientasi kepada peningkatan produktifitas hasil belajar.
5. Penilaian yang dilakukan terhadap kemajuan belajar siswa mengandung unsur objektivitas yang tinggi.

Kelemahan Belajar Tuntas

1. Para guru umumnya masih mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan belajar tuntas karena harus dibuat untuk jangka satu semester, disamping penyusunan satuan-satuan pelajaran yang lengkap dan menyeluruh.
2. Strategi ini sulit dalam pelaksanaannya karena melibatkan berbagai kegiatan, yang berarti menuntut macam-macam kemampuan yang memadai.
3. Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami hambatan untuk     menyelenggarakan strategi ini yang relatif lebih sulit dan masih baru.
4. Strategi ini membutuhkan berbagai fasilitas, perlengkapan, alat, dana. Dan waktu  yang cukup besar.
5. Untuk melaksanakan strategi ini mengacu kepada penguasaan materi belajar secara tuntas sehingga menuntut para guru agar menguasai materi tersebut secara lebih luas, menyeluruh, dan lebih lengkap. Sehingga para guru harus lebih banyak menggunakan sumber yang lebih luas.

E.    Perencanaan Belajar Tuntas

Perencanaan merupakan hal yang penting yang harus dilakukan oleh seorang guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar agar guru mampu mengajar dengan baik dan siswa akan menerima pelajaran dari gurunya dengan baik pula. Perencanaan belajar tuntas disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.    Merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik yang bersifat umum maupun khusus.
2.    Mempersiapkan alat evaluasi
3.  Menjabarkan materi pelajaran menjadi suatu urutan unit-unit pelajaran yang dirangkaikan, yang masing-masing dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih dua minggu.
4.    Mengembangkan prosedur korelasi dan umpan balik bagi setiap unit pelajaran
5.  M enyusun tes diagnosik kemampuan belajar untuk memperoleh informasi bagi guru dan siswa tentang perubahan yang terjadi sebagai hasil pengajaran sebelumnya sesuai dengan unit pelajaran.
6.   Mengembangkan suatu himpunan materi pengajaran alternatif atau learning correctiv sebagai alat untuk mengoreksi hasil belajar, yang bersumber pada setiap pokok ujian satuan tes.
7.    Setiap siswa harus menemukan kesulitannya sendiri dalam mempelajari bahan pengajaran.

Tidak ada komentar: