PENDEKATAN SISTEM ( SYSTEM APPROACH )
Suatu proses yang dengan kebutuhan
diidentifikasi, problem dipilih, syarat –syarat pemecahan problem
diindentifikasi, pemecahan dipilih dari beberapa alternaltif, metode dan alat
dicari dan diterapkan, hasil dievaluasi, dan revisi yang diperlukan terhadap
seluruh bagian dari sistem tersebut dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga
kebutuhan tersebut dapat tercapai.
Definisi
system
System adalah merupakan jumlah
keseluruhan dari bagian–bagiannya yang saling bekerja bersama untuk mencapai
hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan. Setiap
“system” pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari komponen–komponen
adalah diarahkan untuk menuju tercapainya tujuan tersebut. Contoh : pemerintah, sekolah, pendidikan.
Unsur
–unsur suatu system
1. input
(masukan) misalnya: sumber, biaya, personal.
2. output
(keluaran) misalnya: hasil, produk, atau keuntungan.
Sifat
–sifat suatu system
a. terbuka
vs tertutup
terbuka berarti
menerima informasi dari luar, tertutup berarti tidak menerima informasi dari
luar.
b. sederhana
vs kompleks
1. sederhana :
a. secara relative
hanya terdiri atas beberapa komponen, misalnya :amuba, sel-sel tubuh.
b.
hasil atauu produknya mungkin sederhana,
misalnya sama untuk sepanjang (hasil cetakan
bata).
2. komplek (rumit):
a.
terdiri banyak komponen yang saling
berinterakasi misalnya pabrik televisi.
b.
keseluruhannya (totalitasnya) lebih dari
sekedar jumlah dari bagian –bagian.
c.
bagian –bagiannya tidak bisa dipahami
kalau berdiri terpisah satu sama lain.
d.
bagian –bagiannya saling berhubungan dan
saling bergantung satu sama lain.
c.
hidup
vs tak hidup, sistem yang hidup misalnya: sel manusia, tanaman. Sedangkan system yang mati, misalnya: tata
surya, computer.
d.
susunan vertical (hierarchy), suatu
system selalu berkaitan erat (menjadi atau terjadi) dengan system yang lain. Susunan
hierarki terjadi bila system pada tingkat sederhana.
A. Pengertian system dan pendekatan system
1. Sistem ialah
komposisi (susunan yang serasi) dari fungsi komponennya.
2.
Sistem ialah rangkaian komponen yang
saling berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan sistem yang telah
ditetap¬kan lebih dahulu (Warijan, dkk., 1984: 1)
3.
Sistem ialah pengkoordinasian (pengorganisasian)
seluruh komponen serta kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan lebih dulu.
Pendekatan sistem
dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal (misalnya: sistem tata surya,
rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan analisis biotis (misalnya:
jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh manusia), dan dapat dihubungkan dengan
analisis gejala sosial (misalnya: kehidupan ekonomis, gejala pendidikan, pola
nilai hidup). Analisis sistem sosial relatif lebih rumit dibanding analisis
sistem fisis dan sistem biotis; sistem sosial pada umumnya dan khususnya sistem
pendidikan bersifat terbuka, yaitu suatu sistem yang mudah dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian di luar sistemnya (rentan terhadap pengaruh luar), misalnya:
sistem sekolah mudah dipengaruhi oleh situasi masyarakatnya (supra sistemnya).
Karakter sistem pendidikan yang bersifat terbuka ini menuntut konsekuensi
penyelenggaraan pendidikan sekolah yang kritis (dalam mawas diri) dan kreatif
(dalam mencari alternatif pengembangan yang positif) secara berkesinambungan.
CIRI-CIRI
YANG TERKANDUNG DALAM SISTEM ATAU PENDEKATAN SISTEM, Adalah:
1.
Adanya tujuan:
Setiap rakitan sistem pasti
bertujuan, tujuan sistem telah ditentu¬kan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok
ukur pemilihan kompo¬nen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen,
fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem meng¬arah ke
pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu
sistem.
2. Adanya komponen sistem (selain tujuan):
Jika suatu sistem itu ialah
sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) ialah komponen dari mesin
(sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem,
maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia)
dan kegiatan-kegiatan lain yang terjadi di dalamnya ialah merupakan komponen
sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3. Adanya
fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem:
Tubuh badan kita merupakan suatu
sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu,
yang keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara
kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sihat
dan semestinya.
Pengajaran di sekolah
merupakan suatu sis¬tem, maka setiap komponen yang mempunyai fungsi tertentu
itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka mencapai tujuan dan semua
fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara bersepadu agar proses pengajaran
berlangsung secara efektif dan efisien.Misalnya: fungsi komponen yang berstatus
guru ialah pem¬bimbing belajar pelajar (pendorong motivasi belajar pelajar,
peng¬arah, pengatur (organisator) situasi belajar pelajar, sebagai nara sumber
(fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar
pelajar, dsb.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu
kelancaran serta keberhasilan belajar pelajar, dan sebaliknya.
4. Adanya interaksi antar komponen:
Antar sub-sistem atau komponen
dalam suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling
ketergantungan. Sebagai contoh: seseorang itu barulah menjadi nyata sebagai
pensyarah atau guru jika ada pelajar yang bersedia untuk dididiknya; pelajar
yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu guru dalam
mengem¬bangkan kariernya.
5. Adanya
transformasi dan sekaligus umpan balik:
Setiap sub-sistem atau
komponen mempunyai fungsi dan merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan
fungsi sistem. Dalam sistem pengajaran yang berinti pada interaksi personal,
peran dari komponen-komponen (selain guru dan pelajar) ialah untuk meningkatkan
nilai inter¬aksi personal tersebut demi keberhasilan belajar pelajar. Transformasi
yang terjadi dalam interaksi guru-pelajar secara lebih teknis merupakan
transaksi pesan-pesan (pemahaman, pengintegrasian, pengembangan diri).
B. Pengertian pendekatan system
Menurut Hayanto,” pendekatan
sistem adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yan saling
bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan
tertentu.” Dari berbagai pengertian yang didefinisikan oleh beberapa pakar
pendidikan dapat di ambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sekian
banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif
dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
C. Aplikasi pendekatan system dalam pengajaran
Pendekatan sistem pengajaran PAI
Dalam undang-undang SISDIKNAS No 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa “pendidikan nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepaa tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat ,berilmu, cakap,
kreatif, mandiri ,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Menurut tafsir
(2002), bagi umat islam dan khususnya dalam pendidikan islam, kompetensi iman
dan taqwa serta memiliki akhlak mulia tersebut sudah lama disadari
kepentinganya, dan sudah diimplementasikan dalam lembaga pendidikan islam.
dalam pandanngan islam, peran kekholifahan manusia dapat direalisasikan melalui
tiga hal yaitu:
1. Landasan yang kuat berupa iman dan takwa
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Akhlak mulia
Dari beberapa
pendapat diatas, maka pendekatan sistem pengajaran PAI adalah kumpulan dari
sekian banyak komponen yang saling berintegrasi , saling berfungsi secara
kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-generasi
yang berwawasan luas beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia .
D. Manfaat pendekatan sistem dalam pengajaran
Merencanakan
pembelajaran dengan menggunakan sistem memiliki beberapa manfaat, diantaranya: pertama,
melalui pendekatan sistem ,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan
dengan jelas .Kedua, pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang
sistematis. Ketiga, pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan
mengoptimalkan segala potensi dan sumberdaya yng tersedia Keempat, pendekatan sistem
dapat memberikan umpan balik.
E. Komponen sistem pengajaran
Perencanaan
pengajaran sebagai suatu sistem maka didalamnya harus memilki komponen-komponen
yang berproses hingga tujuan pembelajaran secara optimal. Terdapat beberapa
komponen sistem pengajaran yakni:
1. siswa
2. tujuan
3. kondisi
4.
sumber-sumber belajar
5. hasil
belajar
E. Aplikasi pendekatan sistem pembelajaran PAI
Gagne dan Atwi
Suparman mengatakan bahwa sistem pengajaran adalah suatu peristiwa yang
mempengaruhi siswa seingga terjadi proses belajar. Menurut Oemar Hamalik,
terdapat tiga ciri khas dalam sistem pengajaran yaitu:
a. Rencana,penataan
intensional orang, material dan prosedur yang merupakan unsure sistem pengajaran
sesuai dengan rencana khusus
b. Saling ketergantungan ,
c. Tujuan Aplikasi pendekatan
sistem pembelajara PAI terdiri tiga bagian, memiliki ciri-ciri adanya
perencanaan, saling ketergantungan dan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam perencanaan
itu terdapat beberapa komponen yang saling mempengaruhi, dan bekerja sama untuk
mencapai sebuah tujuan. Sehingga dalam pendekatan sistem pembelajaran PAI,
semua komponen memiliki makna dalam pencapaian sebuah tujuan. Arinya,
pencapaian tujuan itu akan terhambat manakala ada beberapa komponen yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya.